
GRESIK – Debat Pilpres keempat yang digelar pada Minggu (21/1/2024) malam kembali mempertemukan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md. Debat cawapres kali ini membahas tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Para cawapres beradu gagasan dalam debat yang dipandu oleh moderator Retno Pinasti dan Zilvia Iskandar untuk merebut hati para pemilih.
Berdasarkan See translation yang gelar oleh gresikraya sebanyak 1.023 responden, Gibran Rakabuming Raka masing unggul dibandingkan pasangan lainnya.
Cawapres Gibran mendapatkan 65%, disusul Muhaimin Iskandar 24% dan Mahfud MD 11%.
Membahas debat semalam, masing-masing paslon telah menyampaikan visi misi terkait tema debat kali ini. Cawapres no urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam visi misinya menyatakan pemerintah saat ini mengabaikan nasib petani dan nelayan.
“Petani adalah penolong energi akan tetapi hari ini kita menyaksikan negara dan pemerintah abai terhadap nasib petani dan nelayan,” ujar Cak Imin.
Cak Imin menyebut hasil sensus BPS menunjukkan dalam 10 tahun terakhir, rumah tangga petani gurem berjumlah hampir 3 juta. Hal ini berarti sebanyak 16 juta rumah tangga petani hanya mempunyai lahan setengah hektare. Sementara, ada yang punya 500 ribu hektare sebagai kekuasaan yang diberikan negara.
Sementara cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka membuka debat Pilpres keempat dengan hilirisasi. Menurutnya Indonesia dilimpahi sumber daya alam yang kaya, seperti nikel dan timah.
“Indonesia ini negara besar kita harus bersyukur kita memiliki sumber daya alam yang kaya di antaranya kita punya cadangan nikel terbesar di dunia. Timah terbesar nomor dua,” terang Gibran.
Oleh karena itu Gibran menyebut hilirisasi harus dilanjutkan. Selain itu cakupannya juga harus dikembangkan ke sektor lain, misalnya sektor maritim dan sektor digital.
Terakhir dari cawapres nomor urut 3 Mahfud Md yang menyinggung soal komitmen pemerintah dalam pelestarian lingkungan hidup sembari mengkritik program food estate.
“Tetapi saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita. Maka kami punya program petani bangga bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera,” kata Mahfud.
Mahfud menyinggung komitmen pelestarian lingkungan terkait program food estate atau lumbung pangan. Menurut Mahfud, food estate program gagal dan merugikan.